Analisis Survei Cepat: Pembelajaran dari Rumah dalam Masa Pencegahan COVID-19

  • Commentary
  • Primary Source https://puslitjakdikbud.kemdikbud.go.id/produk/buku/detail/313734/analisis-survei-cepat-pembelajaran-dari-rumah-dalam-masa-pencegahan-covid19

Table of contents :
Proses Pengambilan Data
Profil Responden Kepala Sekolah
Profil Responden Guru
Instrumen dan Keterbatasan Survei
Hasil Survei Kepala Sekolah (7-13)
Hasil Survei Guru (14-26)
Kesimpulan dan Rekomendasi

Citation preview

Analisis Survei Cepat

Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan

Pembelajaran dari Rumah dalam Masa Pencegahan COVID-19

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

Proses Pengambilan Data Metode

1

Responden guru dan kepala sekolah dipilih secara acak bertingkat melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dengan tingkat kepercayaan (confidence level) 95% dengan batas

Daring dan Telepon

galat (margin of error) sebesar 3%. dengan kriteria sebagai berikut

Kuota responden pada

Responden

setiap provinsi (34 provinsi)

Guru: 1067 Orang

Proporsi responden daerah 3T dan daerah non-3T

Kuota responden pada

Kuota responden pada

setiap jenis satuan

status satuan

SMA, dan SMK)

swasta)

pendidikan (SD,

SMP,

pendidikan (negeri dan

Kepala Sekolah 988 orang

Waktu

2

Survei secara daring dilakukan melalui aplikasi SIM PKB GTK dan survei secara telepon dilakukan oleh tim surveyor Kemendikbud (khusus untuk daerah 3T)

13-20 April 2020

3

Tim Dapodik menyiapkan data cadangan dengan metode dan kriteria yang sama jika ditemukan responden yang tidak bisa dihubungi dan belum menjangkau target responden sesuai kriteria.

4

Survei dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Survei Pembelajaran Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-2019) yang dikoordinatori Pusat Penelitian Kebijakan Balitbang dan Tim Staf Khusus Menteri dengan melibatkan Unit-Unit lain di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hal. 2 dari 29

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

Profil Responden Kepala Sekolah Distribusi Responden

Jenis Satuan Pendidikan

SMP

SMA

34,0%

Alamat Sekolah

(Provinsi)

Kategori

Wilayah

SMP

28,0%

Aceh

Non 3T

3

SMA

18,0%

3T

2

Bali

Non 3T

5

6

Banten

Non 3T

3

4

3T

1

1

2

1

Non 3T

3

1

1

1

3T

1

DI Yogyakarta

Non 3T

8

DKI Jakarta

Non 3T

3

Non 3T

1

3T

4

1

SMK

20,0%

Bengkulu

Kategori Wilayah

Negeri

3T

45,0%

Gorontalo

Non 3T

55,0%

Jambi

Non 3T

1

Jawa barat

Non 3T

Jawa Tengah Jawa Timur

Kalimantan Barat

Total Responden

988 r

SD

SD

esponden

Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah

Swasta 2

Negeri

Swasta

1

1

1

4

1

6

23

1

2

2

10

1

2

2

11

2

1

2

4

2

2

7

3

1

27

5

1

1

3

1

6

24

4

1 3

2

1

13

13

10

1

15

Non 3T

20

11

7

1

9

Non 3T

14

14

8

1

11

3T

10

3

2

2

Non 3T

1

1

1

1

1

1

3T

3

2

4

2

2

3

Non 3T

3

3

2

1

1

3T

4

1

Non 3T

1

1

1

1

2

Non 3T

1

3T

2 1

1

2

1

1

15

22

74

5

16

70

4

36

88

5

22

1

1

8

4

3

23

1

11

2

2

9

3

1

7

1

1

3

8

2

1

7 3

3

2

3

2

2

2

16

1

1

1

2

2

3

11

4

5

8

Non 3T

2

1

1

3T

1

1

1

2

0

Maluku

Non 3T 3T

Maluku Utara

Nusa Tenggara barat

Papua

Papua Barat

Riau

Sulawesi Barat

Sulawesi Selatan

2

4

5

8

38

3

1

3

7

20

0

0

1

0

4

Negeri

SMP

Swasta

Negeri

SMA

Swasta

Negeri

SMK

Swasta

3

4

4

3

2

1

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Utara

Sumatera Barat

3

Sumatera Utara

Grand Total

3

2

3

2

4

Grand Total

22

1

19

1

2

6

5

39

1

2

3

2

8

4

26

1

1

2

4

3

3

1 6

4

6

3

5

4

Non 3T 3T

8

7

Non 3T

1

1

3T

2

2

8

6

6

5

4

3

4 5

1

Non 3T 3T

3

Non 3T

2

3T

3

Non 3T

2

3T

2

Non 3T

5

2

2

2

29 1

4

3

2

3

1

20

1

1

2

1

2

9

1

2

4

4

18

2

2

3

4

1

1

1

6

1

1

4

2

15 6

1

22 1

1

Non 3T 3T

9

Non 3T

1

3T

1

1

4 2

1

Non 3T 3T

1

Non 3T

3

1 1

1

2

3T Sumatera Selatan

Swasta

0

3T Sulawesi Tengah

Negeri

0

Non 3T 3T

Nusa Tenggara Timur

SD

Non 3T 3T

1

2

3T

Kategori

Wilayah

7

1 1

Alamat Sekolah

(Provinsi)

3

1

1

6

1

1

Non 3T

1

9

1

Kepualauan Riau

10

23

3

Non 3T

1

3

1

Non 3T

Grand Total

1

1

3

Swasta

2

2

1

Kepulauan Bangka Belitung

Lampung

2

Negeri

1

3T Kalimantan Utara

Swasta

1

3T Kalimantan Timur

Negeri

SMK

3

Non 3T

5

3T

2

Non 3T

7

9

3T

7

1

205

128

1

3

2

1

1

1

1

1

1

1

1

2

6

1 0

1

1

1

2

1

1

1

0

2

1

4

1

9 4

3

2

1 1

82

22

17 3

3

8

1

1

92

81

119

3

100

11

42

1

11

181

988

al. 3 dari 29

H

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

Profil Responden Guru Distribusi Responden

Jenis Satuan Pendidikan

SD

SMP

SD

25,4%

Alamat Sekolah

(Provinsi)

Kategori

Wilayah

SMP

25,4%

Aceh

Non 3T

4

SMA

24,6%

3T

1

Bali

Non 3T

4

4

Banten

Non 3T

3

3T

SMK

24,6%

Swasta

Negeri

Swasta

Negeri

SMK

Swasta

Negeri

Swasta

Grand Total

3

4

1

1

4

4

5

1

5

3

30

2

3

3

3

3

3

2

22

1

1

2

1

1

2

2

10

Non 3T

5

1

5

1

5

5

2

26

3T

1

DI Yogyakarta

Non 3T

4

4

4

4

4

4

4

4

32

DKI Jakarta

Non 3T

4

4

4

4

4

4

4

4

32

Non 3T

5

2

1

3

16

3T

4

1

1

1

3

1

2

1

14

Bengkulu

Kategori Wilayah

Negeri

SMA

4

4

1

4

5

2

29

1

4

1

3T

30,5%

Gorontalo

Non 3T

69,5%

Jambi

Non 3T

4

4

5

3

5

3

5

3

32

Jawa barat

Non 3T

4

4

4

4

4

4

4

4

32

Jawa Tengah

Non 3T

4

4

4

4

4

4

4

4

32

Jawa Timur

Non 3T

3

4

4

3

4

3

3

4

28

3T

1

1

1

Non 3T

1

1

1

1

1

1

1

1

8

3T

3

2

4

2

2

3

4

3

23

Non 3T

4

4

4

2

4

4

4

4

30

1

1

2

4

4

30

Kalimantan Barat

Jenis Kelamin

Kalimantan Selatan

5

1

3T

Laki-laki

48,3%

Kalimantan Tengah

Perempuan

51,7%

Kalimantan Timur

1.067

4

5

4

3T

4

5

1

1

3T

1

Non 3T

2

3T

1

2

1

Kepulauan Bangka Belitung

Non 3T

8

3

8

Kepualauan Riau

Non 3T

1

Non 3T

3

1

4

4

5

2

1

4

24

Non 3T

3

4

4

4

4

4

3

4

30

Lampung

3T

4

4

4

4

1

3

4

29

1

2

2

16

1

5

2

3

1

16

2

2

1

3

3

30

2

1

1

1

1

1

1

3T

2

1

5

2

4

3

Non 3T

3

1

3T

4

1

Nusa Tenggara barat

Nusa Tenggara Timur

Papua

Papua Barat

Riau

Sulawesi Barat

Sulawesi Selatan

1

2

Negeri

Swasta

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Utara

Sumatera Barat

3T

4

Sumatera Utara

Grand Total

Swasta

Negeri

Non 3T

1

3T

4

Non 3T

1

3T

2

Non 3T

4

3T

3

Non 3T

3

Swasta

Negeri

3

Swasta 1

7

1

21

1 5

2

5

2

3

1

3

28

4

1

1

1

3

3

3

5

4

2

1

2

2

2

3

2

3

3

1

2

2

19

2

3

2

2

2

2

2

2

17

3T

1

2

2

3

2

2

2

1

15

Non 3T

4

0

5

1

5

4

2

21

3T

3

3

2

Non 3T

4

4

4

4

3

3

3

4

2

1

3

3

1

24

1

3

1

2

1 4

4

5

3

4

3

Grand Total

4

5 3

26 4

4

3

4

27 13

11 4

1

31 1

2

1

1

1

2

1

10

2

2

1

4

2

4

3

22

5

3

5

5

5

1

24

3T

1

1

1

1

1

2

1

8

Non 3T

3

4

4

3

4

3

3

3

27

3T

1

1

1

1

1

5

Non 3T

3

3

4

3

3

4

28

1

1

3

4

Non 3T

2

3T

4

Non 3T

4

4

1

3T Sumatera Selatan

Negeri

1

Non 3T

3T

6

1

2

Maluku Utara

3

1 3

6

1

3

SMK

Non 3T

2

3

SMA

Maluku

4

Non 3T

Kalimantan Utara

Total Responden

Non 3T

SMP

Kategori

Wilayah

3

2

SD

Alamat Sekolah

(Provinsi)

Non 3T

4

4

3T

1

1

Non 3T

3

4

3T

1 157

114

1 3

3

4

4 4

1 4

162

3

4

1

1

109

160

3

3 3

4

145

28 4

1 103

29

117

1067

responden

Hal. 4 dari 29

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

Instrumen dan Keterbatasan Survei Instrumen Survei

Proses Belajar

dari Rumah

Penggunaan Media Belajar Daring

Tantangan Belajar

dari Rumah

Dukungan

Orang Tua

Fasilitas/Dukungan Belajar dari Rumah

Stasiun dan Program TV dan Radio

Keterbatasan Survei

Tingkat respon Kepala Sekolah 92%

Informasi berdasar sudut pandang kepala sekolah dan guru dan belum mengakomodasi sudut pandang orang tua

Hal. 5 dari 29

Hasil

Survei Kepala Sekolah Guru

Hal. 16-28

Hal. 7-15

Hasil Survey terhadap

Kepala

Sekolah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

Sebagian besar sekolah di Indonesia telah melaksanakan pembelajaran dari rumah

1

Proporsi sekolah yang menerapkan belajar dari rumah

Ya

97,6%

Tidak

2,4%

Mengapa sekolah tidak menerapkan pembelajaran dari rumah? Belum ada jaringan internet/perangkat pendukung

30,8% Berada di daerah khusus/pedalaman

23,1% Bukan daerah yang terjangkit COVID-19

11,5% Tidak ada kebijakan dari pemerintah daerah

11,5% Tidak ada kebijakan dari kepala sekolah 11,5% Sekolah diliburkan

7,7% Lainnya 3,8% Hal. 8 dari 29

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

2 Namun masih cukup banyak guru dan tenaga kependidikan yang bekerja dari sekolah

dengan jadwal masuk secara bergiliran

Apakah guru dan tenaga kependidikan bekerja dari rumah? Nasional

54 Ya %

Wilayah 3T

44% Semi

2%

Tidak Ya (Full dari rumah)

57 Ya %

Wilayah Non-3T

41% Semi

52 Ya %

2%

Semi

2%

Tidak Semi (Masuk tapi menggunakan jadwal)

46%

Tidak Tidak (Full dari sekolah) Hal. 9 dari 29

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

3

Sekolah-sekolah melakukan penyesuaian alokasi belanja, terutama untuk pembelian fasilitas penunjang guru dan berlangganan aplikasi belajar daring

Untuk apa saja perubahan alokasi anggaran belanja sekolah?

Apakah terdapat perubahan besaran anggaran belanja sekolah?

Pembelian fasilitas penunjang guru 50,91% Tidak ada perubahan alokasi anggaran 31,78% Berlangganan sumber dan sarana belajar daring 10,73% Pencegahan penyebaran COVID 5,67% Pembelian fasilitas penunjang siswa 4,25% Lainnya Tetap

(Tidak ada Perubahan)

40%

Bertambah

36%

Berkurang

17%

2,12%

Tidak Tahu

7%

Pembayaran gaji guru honorer 0,81%

Hal. 10 dari 29

Analisis Survei

4

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Banyak kepala sekolah mengaku tidak memperoleh dukungan dari pemerintah daerah selama masa belajar dari rumah

Dukungan yang diberikan Pemerintah Daerah kepada sekolah Tidak ada dukungan 38,46%

Sumber Belajar 26,92%

Lainnya 19,53%

Peningkatan Kompetensi Guru 10,02%

Sarana dan Prasarana (Laptop, Modem, Paket Data Internat) 7,59%

Bantuan Keuangan 6,48%

Hal. 11 dari 29

Analisis Survei

5

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Cukup banyak kepala sekolah yang memberikan dukungan fasilitas kepada guru selama masa belajar dari rumah khususnya memberikan bimbingan pembelajaran daring, memberi insentif pulsa/paket data, dan merekomendasikan sumber belajar

Dukungan yang diberikan sekolah kepada guru Memberikan bimbingan pembelajaran daring (online) 48,79% Memberikan insentif pulsa/ paket data 44,74% Merekomendasikan sumber belajar 44,04% Memberikan/ meminjamkan laptop sekolah 24,90% Sekolah tidak memberikan dukungan 0,4% Transportasi kunjungan guru ke rumah siswa yang tidak memiliki internet 0,3% Lainnnya 0,3%

Hal. 12 dari 29

Analisis Survei

6

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Menurut kepala sekolah, kendala utama guru dalam melaksanakan tugas mengajar dari rumah adalah keterampilan memanfaatkan perangkat digital

Kendala yang Dihadapi Guru dalam Penerapan Belajar dari rumah

Kemampuan guru dalam mengoperasikan perangkat digital 67,11% Ketersediaan sarana prasarana yang dimiliki siswa (perangkat digital, akses internat) 29,45% Faktor dukungan internal siswa (komitmen, motivasi, kedisiplinan, dll.) 14,47% Faktor dukungan lingkungan siswa (orangtua, anggota keluarga lain, dll.) 9,72% Tidak ada kendala 3,14% Faktor dukungan lingkungan guru (ketersediaan waktu, kondisi keluarga yanng lain, pihak sekolah, dll.) 3,04% Tidak dapat mengamati perkembangan siswa 0,4% Lainnya 0,2%

Hal. 13 dari 29

Hasil Survey terhadap

Guru

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

1

Pembelajaran secara interaktif hanya dilakukan oleh sebagian guru, sebagian besar guru terutama di daerah 3T melakukan pembelajaran dengan memberikan tugas

Cara Guru Melakukan Pembelajaran dari Rumah

3T

Non 3T

Nasional

Memberikan tugas berupa soal kepada siswa

90,4%

76,5%

80,7%

Meminta siswa belajar menggunakan berbagai sumber belajar elektronik

46,8%

67,1%

61,0%

Memberikan materi secara interaktif melalui media daring

44,2%

66,0%

59,5%

Meminta siswa belajar dengan menggunakan buku teks pelajaran

63,1%

48,8%

53,1%

Meminta siswa membaca buku pengayaan (di luar buku teks pelajaran)

21,1%

25,5%

24,2%

Meminta siswa membuat projek penelitian sederhana atau kreativitas

16,0%

25,0%

22,3%

Meminta siswa menyalin ulang materi pelajaran

17,9%

23,0%

21,5%

Lainnya

8,0%

4,1%

5,3%

Hal. 15 dari 29

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

2

Walaupun demikian, penggunaan media sosial yang sangat luas di kalangan guru cukup potensial menjadi sarana melakukan pembelajaran dari rumah secara interaktif

Sarana Komunikasi yang digunakan guru dalam melakukan belajar dari rumah

3T

Non 3T

Nasional

Media sosial (WA group/Google Hangout/Facebook/Messenger.)

72,4%

92,7%

86,6%

Telepon/SMS

49,7%

30,8%

36,5%

16,0%

38,3%

31,6%

Video conference (Zoom/Skype/Google Meet/dsb.)

10,9%

27,1%

22,2%

Surat Elektronik (Email)

8,3%

21,8%

17,8%

Guru mengunjungi rumah siswa atau sebaliknya

8,0%

1,0%

3,1%

Google Form

0,0%

1,1%

0,8%

Lainnya

4,8%

2,2%

3,0%

Tidak ada komunikasi

8,0%

0,7%

2,9%

Platform learning management system ( Fitur Kelas Maya Rumah Belajar/Fitur Quipper School/Google Classroom/Moodle/Platform mandiri milik sekolah/Quiziz

Hal. 16 dari 29

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

3

Sebagian besar guru masih mengejar ketuntasan kurikulum dalam pembelajaran walaupun Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19) telah mengimbau sebaliknya

Apakah guru masih mengejar ketuntasan

Apa penyesuaian yang dilakukan guru?

kurikulum?

Ya

Tidak

51,6%

48.4%

Menyederhanakan aktivitas belajar

86,4%

Memberikan/ mengintegrasikan materi/penugasan terkait COVID-19

59,2%

Mengurangi cakupan materi

45,1%

Menetapkan kompetensi dasar sesuai kebutuhan siswa (lebih banyak praktik kecakapan hidup daripada materi pelajaran)

Selain menyederhanakan aktivitas belajar,

Tidak ada perubahan (tetap menyesuaikan kurikulum)

41,6%

11,3%

kontekstualisasi materi dengan topik COVID-19 juga cukup banyak dilakukan (59,2%%). Hal ini sesuai

Lainnya

2,1%

dengan SE Mendikbud 04/2020

Hal. 17 dari 29

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

4 Pelaksanaan belajar dari rumah membuat jumlah waktu interaksi guru dengan siswa

saat mengajar menurun signifikan

Persentase guru menurut lama melakukan interaksi dengan siswa dalam pembelajaran (jam per minggu) Jam 1-8 minggu

9-16

Guru

58,8%

17-24

23,5%

25-40

4,9%

>40

7,3%

x

5,4%

Rata-rata Lama Guru melakukan interaksi dengan siswa dalam pembelajaran selama Seminggu menurut Jenjang Pendidikan Jenjang

Rata-rata

jam/minggu

Sekolah Dasar (SD)

10,2

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

8,9

Sekolah Menengah Atas (SMA)

9,1

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

9,1

Rata-rata lama melakukan interaksi dengan siswa dalam pembelajaran = 12,4 Jam/minggu

Catatan: 1 jam sebesar 45 menit

Hal. 18 dari 29

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

5 Lebih banyak guru yang mengombinasikan penilaian kualitatif dan kuantitatif dalam

memberikan umpan balik terhadap proses maupun hasil belajar siswa selama BDR

Bagaimana guru memberikan penilaian kepada siswa pada masa pembelajaran dari rumah? Bentuk Penilaian

3T

Non 3T

Nasional

Memberikan penilaian kualitatif dan kuantitatif

51,6%

43,7%

46,1%

Memberikan penilaian kuantitatif (angka, poin, skor, abjad, dsb)

24,7%

29,5%

28,1%

Memberikan penilaian kualitatif (komentar, apresiasi, catatan, dsb)

10,9%

25,8%

21,3%

Tidak memberikan penilaian

12,8%

1,0%

4,5%

Hal. 19 dari 29

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

6

Sebagian besar guru memberikan dukungan kepada orang tua dengan cara menyediakan informasi sumber belajar dan layanan konsultasi agar dapat mendampingi anak belajar di rumah

Bentuk dukungan yang diberikan guru kepada orang tua agar dapat mendampingi anak belajar Bentuk Dukungan

3T

Non 3T

Nasional

Memberikan informasi sumber belajar

35,6%

67,1%

57,7%

Menyediakan waktu dan saluran konsultasi bagi orang tua siswa

53,2%

51,2%

51,8%

16,7%

43,1%

35,1%

Mengadakan rapat virtual rutin

26,6%

8,9%

14,2%

Mengunjungi rumah peserta didik

0,6%

3,9%

2,9%

Dukungan moril secara langsung jika bertemu

5,4%

0,0%

1,7%

Lainnya

0,3%

0,4%

0,4%

Tidak ada

2,2%

0,3%

0,9%

Memberikan pendampingan penggunaan teknologi dan tips pembelajaran siswa di rumah

Hal. 20 dari 29

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

7 Kurang memadainya jaringan/kuota internet dan kesulitan mengamati perkembangan

siswa merupakan hambatan yang dialami oleh sebagian besar guru

Hambatan dari Sisi Guru

3T

Non 3T

Nasional

Kurang memadainya jaringan/kuota internet

73,4%

66.5%

68,6%

Sulit mengamati perkembangan siswa

67,6%

68,4%

68,2%

Banyak siswa merasa kesulitan melaksanakan pembelajaran dari rumah

57,1%

58,7%

58,2%

Sulit berkoordinasi dengan orang tua siswa

28,8%

32,4%

31,3%

Belum mampu mengoptimalkan media digital

23,7%

30,2%

28,2%

Kurang konsentrasi dalam mengajar dan membimbing siswa

26,3%

27,3%

27,0%

Sulit memberikan penilaian

26,9%

18,1%

20,7%

Tidak memiliki perangkat yang dibutuhkan (laptop/komputer/telepon selular/dll)

26,6%

15,4%

18,7%

Sulit berkoordinasi dengan guru lain atau kepala sekolah

8,0%

11,5%

10,5%

Tidak ada hambatan

4,8%

3,8%

4,1%

Siswa Kurang disiplin

0,0%

0,5%

0,4%

Lainnya

1,6%

0,5%

0,9% Hal. 21 dari 29

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

8

Hambatan utama siswa belajar dari rumah adalah kurangnya fasilitas pendukung, kemampuan menggunakan media digital, dan lemahnya konsentrasi belajar

Hambatan dari Sisi Siswa

3T

Non 3T

Nasional

Kurang memadainya fasilitas pendukung siswa (laptop, listrik, jaringan internet, gawai, dsb)

93,3%

86,7%

88,7%

Belum mampu mengoptimalkan media digital

42,6%

58,4%

53,7%

Kurang konsentrasi dalam belajar

53,5%

50,0%

51,1%

Orang tua tidak mendukung proses pembelajaran anak di rumah

13,8%

22,3%

19,7%

Lainnya

1,9%

0,8%

1,2%

Tidak ada hambatan

6,1%

3,8%

4,5%

Hal. 22 dari 29

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

9

Secara nasional, sebagian besar fasilitas pendukung tersedia dan berfungsi dengan baik, kecuali internet di daerah 3T

Ketersediaan dan kondisi fasilitas pendukung pembelajaran yang dimiliki oleh guru Fasilitas

Internet

Listrik

Komputer /Laptop/Tablet

Telepon Pintar

Tersedia dan bisa digunakan dengan baik

85,4%

51,8%

72,7%

76,2%

Tersedia dan kurang bisa digunakan dengan baik

7,5%

16,4%

9,1%

8,1%

Tidak tersedia

7,1%

31,8%

18,2%

15,7%

Total

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

7.7%

Listrik

Internet

5.9%

Komputer /Laptop/Tablet

Telepon Pintar 8.8%

16.6% 24.1%

38.9%

92.3%

70.0%

Non 3T

3T

31.9%

20.2%

61.1% 51.6%

Non 3T

3T

Tersedia dan dapat digunakan dengan baik

14.2% 27.8%

79.8%

Non 3T

18.9% 58.0%

3T

Tersedia dan tidak dapat digunakan dengan baik

81.1%

Non 3T

25.2% 65.9%

3T

Tidak tersedia Hal. 23 dari 29

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

10

Platform pembelajaran daring yang banyak direkomendasikan guru kepada siswa untuk mencari sumber belajar adalah Rumah Belajar dan Ruangguru, sementara sebagian besar guru di daerah 3T tidak pernah merekomendasikan

Platform pembelajaran daring yang direkomendasikan guru kepada siswa Platform/Aplikasi Pembelajaran Daring

3T

Non 3T

Negeri

Swasta

Nasional

Rumah Belajar

19,6%

49,9%

43,7%

36,7%

40,8%

Ruangguru

19,9%

37,3%

30,9%

33,7%

32,1%

Platform mandiri yang dikembangkan sekolah/dinas pendidikan

5,4%

23,8%

15,9%

21,6%

18,3%

Quipper

6,1%

10,4%

9,7%

8,3%

9,1%

Zenius

3,5%

8,7%

7,5%

6,7%

7,1%

Mejakita

0%

1,7%

1,2%

1,1%

1,2%

Lainnya

0,3%

1,5%

0,3%

2,3%

1,2%

Tidak pernah memberi rekomendasi

65,7%

22,0%

34,4%

36,2%

35,2%

Hal. 24 dari 29

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

Menurut guru, TVRI menjadi saluran yang paling banyak ditonton oleh siswa saat belajar dari rumah

11

Apa stasiun televisi yang sering ditonton siswa pada masa belajar dari rumah? TVRI

52,0% 78,6% 70,5%

Net TV

5,0% 13,3% 10,8%

RCTI

RTV

TV Edukasi

11,1% 17,5% 15,6%

TV One

3,4% 10,3% 8,2%

6,5% 19,3% 15,4% 0,9% 1,2% 1,1%

Trans 7

Lainnya

7,4% 17,9% 14,7% 3,4% 2,0% 2,5%

Trans TV

Tidak ada

Stasiun TV

8,0% 17,4% 14,5% 12,4% 3,9% 6,5%

Indosiar

Tidak Tahu

10,8% 14,8% 13,6%

ANTV

8,0% 13,7% 12,0%

29,4% 10,4% 16,2%

Waktu Menonton Pagi (06.00-10.00)

Daerah 3T

8,5% 28,8% 22,5%

Siang (10.01-14.00)

16,0% 40,4% 32,9%

Daerah Non 3T

Sore (14.01-18.00)

9,7% 22,6% 18,6%

Malam (18.01-22.00)

7,9% 13,2% 11,5%

Tidak Tahu

65,7% 23,6% 36,6%

Nasional Hal. 25 dari 29

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Analisis Survei

Tidak banyak siaran radio yang didengarkan oleh siswa selama belajar dari rumah,

12

namun jika dibutuhkan Radio Republik Indonesia (RRI) dapat menjadi alternatif media pembelajaran selain TVRI

Apa stasiun radio yang sering didengarkan

Waktu siswa

siswa pada masa belajar dari rumah?

mendengarkan siaran radio

2,5% 6,5%

54,2%

4,4%

36,9%

3,8% 6,1%

5,9%

28,5%

61,2%

59,0%

Pagi (06.00-10.00)

Siang (10.01-14.00) 1,9%

2,9%

7,9%

8,7%

6,1%

6,9%

31,1%

Sore (14.01-18.00)

3T

Non 3T

Nasional

Malam (18.01-22.00) 1,0%

0,3%

6,6%

3,1%

4,9%

2,2%

Tidak Tahu Mendengarkan

Mendengarkan

Radio selain

RRI

RRI

Tidak ada

Tidak Tahu

95,8% 80,2%

Daerah 3T Daerah Non 3T Nasional

84,9% Hal. 26 dari 29

Kesimpulan

dan Rekomendasi kesimpulan rekomendasi

Hal. 28

Hal. 29

Analisis Survei

1

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kesimpulan

1.

Hampir semua sekolah melaksanakan pembelajaran dari rumah, kecuali sebagian kecil sekolah karena tidak memiliki koneksi internet dan berada di daerah pedalaman

2.



Kendala utama guru dan tenaga kependidikan dalam menerapkan pembelajaran dari rumah adalah keterbatasan fasilitas pendukung, keterampilan manajemen pembelajaran, dan pemanfaatan perangkat digital.

3.

Belum banyak guru yang melakukan pembelajaran secara interaktif dengan siswa meskipun banyak guru yang telah memanfaatkan berbagai sarana media sosial untuk berkomunikasi dengan siswa

4. Masih banyak guru yang mengejar ketuntasan kurikulum dalam pembelajaran

5.

Lama waktu guru melaksanakan pembelajaran dengan siswa berkurang signifikan

6.

Kendala siswa saat belajar dari rumah adalah keterbatasan fasilitas pendukung, keterampilan memanfaatkan perangkat digital, dan menurunnya motivasi belajar.

7.

Platform pembelajaran daring belum banyak dimanfaatkan oleh guru, terutama di daerah 3T

8.

TVRI menjadi saluran yang paling banyak ditonton oleh siswa di rumah

9. Penggunaan radio sebagai media pembelajaran masih sangat terbatas

Hal. 28 dari 29

Analisis Survei

2

1.



2.



Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Rekomendasi

Menyediakan dan memperbaiki kondisi fasilitas pendukung

5.



Mendorong guru untuk mengoptimalkan pemanfaatan media

pembelajaran jarak jauh seperti listrik, internet, gawai, dan perangkat

komunikasi khususnya media sosial sebagai sarana memberikan

komputer/laptop

pembelajaran yang lebih interaktif

Membuat skema/model pembelajaran yang bisa dilakukan guru dan

6.



Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja guru selama pelaksanaan pembelajaran dari rumah

siswa yang tidak dapat menggunakan akses internet dengan memanfaatkan lingkungan rumah dan lingkungan sekitar

7.

3.



Memperluas pemanfaatan platform pembelajaran daring, khususnya di daerah 3T

Memberikan pelatihan dan pendampingan manajemen pembelajaran jarak jauh dan pemanfaatan media pembelajaran daring kepada kepala sekolah dan guru

8.



Mengembangkan program atau tayangan TV (khususnya TVRI) yang lebih inovatif sebagai sajian pembelajaran yang baik untuk siswa

4.

Melakukan sosialisasi tentang Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun

selama belajar dari rumah

2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19) secara intensif melalui dinas pendidikan, organisasi profesi guru, Unit Pelaksana Teknis

9.

Mengeksplorasi potensi penggunaan radio sebagai alternatif media pembelajaran selain televisi, khususnya stasiun RRI

Kemendikbud, serta media sosial, cetak, dan elektronik.

Hal. 29 dari 29