Renungan Tasawuf

  • Author / Uploaded
  • Hamka

Table of contents :
1......Page 11
2......Page 12
3......Page 13
4......Page 14
5......Page 15
6......Page 16
7......Page 17
8......Page 18
9......Page 19
10......Page 20
11......Page 21
12......Page 22
13......Page 23
14......Page 24
15......Page 25
16......Page 26
17......Page 27
18......Page 28
19......Page 29
20......Page 30
21......Page 31
22......Page 32
23......Page 33
24......Page 34
25......Page 35
26......Page 36
27......Page 37
28......Page 38
29......Page 39
30......Page 40
31......Page 41
32......Page 42
33......Page 43
34......Page 44
35......Page 45
36......Page 46
37......Page 47
38......Page 48
39......Page 49
40......Page 50
41......Page 51
42......Page 52
43......Page 53
44......Page 54
45......Page 55
46......Page 56
47......Page 57
48......Page 58
49......Page 59
50......Page 60
51......Page 61
52......Page 62
53......Page 63
54......Page 64
55......Page 65
56......Page 66
57......Page 67
58......Page 68
59......Page 69
60......Page 70
61......Page 71
62......Page 72
63......Page 73
64......Page 74
65......Page 75
66......Page 76
67......Page 77
68......Page 78
69......Page 79
70......Page 80
71......Page 81
72......Page 82
73......Page 83
74......Page 84
75......Page 85
76......Page 86
77......Page 87
78......Page 88
79......Page 89
80......Page 90
81......Page 91
82......Page 92
83......Page 93
84......Page 94
85......Page 95
86......Page 96
87......Page 97
88......Page 98
89......Page 99
90......Page 100
91......Page 101
92......Page 102
93......Page 103
94......Page 104
95......Page 105
96......Page 106
97......Page 107
98......Page 108
99......Page 109
100......Page 110
101......Page 111
102......Page 112
103......Page 113
104......Page 114
105......Page 115
106......Page 116
107......Page 117
108......Page 118
109......Page 119
110......Page 120
111......Page 121
112......Page 122
113......Page 123
114......Page 124
115......Page 125
116......Page 126
117......Page 127

Citation preview

RENUNGAN

TASAUF

.

RENUNGAN TASAUF Oleh Hamka Diterbitkan oleh Penerbit PUSTAKA PANJIMAS, Jakarta, 1985, Anggota lKAPl Jl. Kenanga No. 6 JAKARTA 12330, Telp. 732.976, 713.014. pp 85.04 HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG All rights reserved Kaligrafi: D. Sirajuddin AR Rancangan sampul: Studio Jean Kharis Cetakan pertama: Juni 1985

Pencetak: P.T. Matra Print.

PENGANTAR PENYUSUN Buku ini adalah kumpulan enam karangan dan ceramah Almarhum Buya Hamka dari tahun-tahun y ang berbeda. Karangan pertama berjudul , Aka/ dan Khayal" ditulis oleh Almarhum untuk Majalah ,Indonesia" April tahun 1952, sebuah majalah kebudayaan .J1ang diterbitkdn Badan Musyawarah Kebudayaan Nasi(;m al di bawah naungan Kementerian P dan .k. Waktu if4 pe.: ngarang aktif sebagai anggota Badan Kebudayaan tfrsebut bersama para ahli dan tokoh kebudayaan nasi'pnal lain. ' Gaya bahasa yang agak puitispada karya yang !Jt!rjudul , Aka/ dan Khayal" ini, tentu saja sesuai dengart majalah Indonesia yang isinya penuh dengan karangarl. tentang seni dan budaya. Agaknya tulisan ini menunju'kkan kesenimanan Hamka, di samping keulamaannya. Karangan kedua ,Kewajiban dan Akhlak Kaum Muslimin dalam Bemegara ", adalah ceramah ltsan di hadapan Majelis Pengajian PAD! ( Pengajian Da 'wah islam) tanggal 26 Juni 1969, yang! anggota-anggotanya !kebanyakan para perwira tinggi ABRI: Ceramah itu diaqakan df rumah Menteri Penerang~n Bbediardjo. Dan J1ajelis Pengajian PAD! kemudian menerbitkannya menjadi sebuah brosur yang dibagi-bagikan pada anggota-anggota~ nya.

Dua artikel dari majalah "Panji Masyarakat " yang ferbit sesudah tahun 70-an, kami sertakan dalam himpunan ini, yaitu ,Agama ialah Cinta ", dan ,Di An tara Cinta dan Fanatik". Cinta, itulah inti-sarinya iman, yang kerapkali disalahartika~ dengan fanatik dalam 'pengertian negatif Seorang beriman adalah seorang pencinta, yang bersumber dari cinta pada Allah. Karangan yang berjudul , Kepercay aan dan Pengetahuan ", adalah pidato pada upacara Peresmian Perguruan Tinggi Islam Jakarta pada tahun 19 51. Perguruan Tinggi Islam Jakarta, adalah merupakan pelopor pendidikan tinggi swasta Islam pertama di Indonesia. Dalam Perguruan Tinggi itu berhimpun sarjana didikan Barat dengan Ulama-ulama didikan surau dalam satu cita-cita bersama yang telah lama dipendam. Di antara para sarjana didikan Barat yang paling terkemuka ialah Bapak Perguruan Tinggi Islam itu, ahli Hukum Adat yang terkenal, A/marhum Prof Dr.. Hazairin . Dan dari kalangan ulama ialah Almarhum Prof Mahmud Yunus, alumni Universitas AI Azhar Kairo. Pada tahun 1951 , dan pada perguruan tinggi inilah pengarang memulai mengajar di perguruan tinggi. Almarhum Hamka juga pernah mendekam dalam tahanan beberapa tahun, yaitu ketika berkuasanya Orde Lama. Ketika itu dia menderita sakit sehingga untuk waktu yang lama dalam status sebagai orang tahanan dihabiskannya di rumah sakit. Pada bulan puasa Ramadhan, dia menu/is satu karangan berjudul ,Lailatul Qadar", dimuat dalam mafa/ah Cerna Islam tahun 1965, _tanpa mencantumkan namanya. · Karangan ini merupakan renungannya ~engenai cerita-cerita ten tang Lailatul Qadar yang didengarnya sejak masa kecil di kampung. Dan dalam usia tua, juga dalam

r

suasana kesepian seorang tahanan, Hamka mencari pengertian-pengertian hakiki dari kisah Lailatul Qadar yang didengamya di surau waktu masih kanak-kanak itu. Kemudian karangan berjudul, Untuk Menjadi Perbandingan·" adalah tulisan dalam majalah , Gema Islam" fahun 1962. Karangan ini adalah merupakan kaca perbandingan antara sikap Kristen dan Islam terhadap kemajuan Ilmu Pengetahuan, Hamka mengingatkan pembaca Islam, akan bahayanya taklid, agar tidak mengulangi kesalahan-kesalahan kaum gereja Katholik yang bersikap reaksioner terhadap ilmu pengetahuan. Terakhir adalah ,Pemimpin Agama" yang dimuat dalam . ~Mimbar Agama" bulan Maret 1951, sebuah majalah yang diterbitkan oleh Kementerian ..Agama sekitar tahun 50-an, dengan Hamka sendiri seb{lgai salah searang anggota Dewan Redaksinya. Karangan-karangan ini menceritakan kisah-kisah keberanian para ulama mempertahankan pendirian berhadapan dengan Sultan-sultan yang dza/jm, yang berakibat jatuhnya korban. ' Yang hendak dipesankan oleh pengarang ialah, menfadi seorarrg pemimpin agama atau ulama bukanlah suatu kedudukan duniawi yang enak, tapi sebaliknya penuh bahaya. Seorang J..i_{jak patut dijadikan pemimpin agama bila takut berkurban atau ingin mencari kedudukan di samping penguasa. Demikianlah urut-urutan karangan ini kami susun. Kemudian himpunan ini kami beri judul ,Renungan Tasaur· yaitu renungan Hamka sendiri yang dalam da '. wahnya selall!- menggunakan pendekatan tasauf. dan pendekatan cin ta yang menyentuh batin para pembacanya. Karangan-karangan ini memang bukan merupakan uraian ilmiah yang berat untuk difahami. Sebagaimanq

( kebanyakan karya Almarhum, semua tulisan-tulisan yang kami muat boleh digolongkan sebagai karangan populer, dalam arti mudah dicerna oleh pembaca. Meski demikian materi yang direnungkan adalah soal-soal yang mendasar, yang memang memerlukan pe;enungan dan pendalaman. Justru di sinilah letak keistimewaan Hamka sebagcri.pengarang. Yaitu kecakapannya memb..ahas soalsoal keagamaan, falsafah dan tasauf yang berat-berat dalam bahasa yang mudah dicerna oleh pembaca awam. Kami berharap, moga-moga buku ini ada manfaatnya bagi pembaca dalam upaya pendalaman agama yang lagi digiatkan sekarang, terutama bagi kalangan generasi mudalslam. 1 Ramadhan 14 05 Mei 1985 Jakarta 21

.



(

DAFTAR lSI PENGANTAR PENYUSUN... . ..............

v

DAFTAR lSI .. ; . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . AKAL DAN KHAY AL. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

ix 1

KEW AJIBAN DAN AKHLAK KAUM MUSLIMIN DALAM BERNEGARA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . · 17 AGAMA IALAH CINTA ....................

43

DI ANTARA CINTA DAN FANATIK . . . . . . . .

50

KEPERCA Y AAN DAN PENGETAHUAN . . . . . .

59

LAlLATUL QADR ............... , . . . . . . . .

68

UNTUK JADI PERBANDINGAN .. ...........

90

PEMIMPIN AGAMA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 102

AKAL DAN KHAYAL

Tamadun yang dicapai Barat sekarang ini, ada}ah -sa- . ripati daripada berbagai tamaddun yang telah ada; Yuim- ni, Rumawi, Zaman Tengah, Renaissance da~ 2aman Baru. Tapi isinya hanya satu, yaitu akal. Akal adalah laksana sentrallistrik dalam pribadi insani, yang harus dipenuhi oleh waterkracht (tenaga air) dan bahan lain, sehingga menimbulkan ny4}a pada lampu-lampu pancaindera. Kekayaan tenaga-air dari selidikan, percobaan dan pengalaman - ataupvn kemiskinannya - itulah yang menimbulkan hasil. Maka kaya dan ramailah tamaduil Barat itu, dari minyak yang tidak pernah padam pada pelita akal. Di Timur pun terdapat tamadun besar. Saripati dari tamaddun yang aneka warna. Sejak Tiongkok, India, Persi, Babilon, Ninive, Arab dan lain-lain. Tetapi isinya satu pula yaitu kekayaan khayal. Dan khayal adalah laksana surya. Dia dapat memberikan terang yang r;enap, yang seribu pelita 'pun tak dapat mengisinya. Itulah sebabnya maka sesuatu masa, hampir selufL!h bangsa Timur menyembah sang Batara Kala, atau Batara Surya.

1

Iu,-ibu tid~ usah bilang kepada saya ,romo" atau ~,pendeta~'; bilang saja Pale Hamka, habis perkara. Sebab dai~ agama Islam yang ad,a ·ialah s p e s i a 1 i s a s i . Ke~Wlan· :saya belajar agama, malea berkewajibaruah ~Y!l ·d~cun :l>i